A.
Latar Belakang
Agama
merupakan keyakinan umat manusia yang berpedoman kepada ayat suci dari masing-masing
agama yang dianut. Kita mengetahui bahwa, ada hubungan yang erat antar masing-masing pemeluk agama, khususnya di
Kalimantan Barat.
Namun
beberapa tahun terakhir ini, kekerasan atupun perpecahan berbasis isu agama
begitu cepat menyebar di keberbagai lapisan masyarakat terutama dikota-kota
yang padat penduduk dan berbagai macam multikultural ras dan agama. ketentraman
hidup masyarakat sangat terancam dengan kejadian dan isu-isu tersebut. Kerentanan yang terjadi yang luar biasa oleh kondisi perbedaan
tersebut dan menjadi keresahan bagi pemeluk agama di Kalimantan Barat ini.
Sedikit saja ego keagamaan disinggung, maka reaksi yang ditimbulkannya sangat
besar dan berlebihan. Dari faktor tersebut ada asumsi kuat yang slama ini
berkembang, bahwa keaadaan ini berpangkal pada beberapa faktor yang saling
terkait.
1.
Krisis
di berbagai bidang yang terjadi sejak tahun-tahun terakhir ini telah
menciptakan hilangnya kepercayaan masyarakat.
2.
Kesalah
pahaman keagamaan yang dilakukan oleh kelompok tertentu dalam masyarakat itu sendiri,
juga telah menciptakan keresahan dan kebimbangan antar pemeluk agama.
3.
Kesimpang
siuran informasi sosial politik, dan membuat
masyarakat rawan akan terjadinya konflik dan perpecahan terutama antar
umat beragama.
Bukan
hanya faktor-faktor diatas saja tapi banyak lagi faktor-faktor yang membuat
kesimpang siuran dan konflik antar agama tersebut. Faktor-faktor tersebut
diantaranya, faktor sosial,ekonomi,budaya,dan lain-lain.
sedikit fefenomen yang terjadi diatas membuat
penulis tertarik untuk membuat sebuah Artikel. Tentang bagaimana cara meredemkan situasi yang ada bukannya kita
ini mahluk sosial yang erat akan hubungan dan silaturahmi sesama manusia. Maka
dari itu penulis untuk engangkat sebuah judul “RELASI ANTAR PEMELUK AGAMA DI
KALIMANTAN BARAT” Tujuan penulis dalam meneliti topik ini ialah untuk
mengidentifikasikan dan meneliti serta mencari informasi bahwa bagaimanakah relasi
antar umat beragama diKalimantan Barat ini, dan penulis sangat ingin memutus argumen
banyak orang yang mengatakan bahwa (sampai kapan pun umat beragama tidak akan
pernah bersatu ataupun berhubungan), dari pernyataan tersebutlah penulis sangat
berhasyarat untuk meneliti bahwa asumsi orang tersebut salah. Kenapa
salah. Karna tidak ada yang tidak mungkin jika niat kita baik untuk meyatukan
mereka agar tidak ada perpecahan. Maka insyaalloh alloh akan melancar dan
memudahkan hal tersebut gunu untuk memperbaiki lingkunan dan daerah sekitar
khusus nya Kalimantar Barat.
B.
Pembahasan
1.
Hubungan
antar Pemeluk Agama di Indonesia
Dewasa ini banyak sekali berita-berita yang menarik untuk kita
bahas. Berita tersebut sering bermunculan baik dari majalah, surat kabar,
televisi, radio, dan lain-lain. Salah satu berita yang paling menghebohkan
masyarakat di blakangan ini adalah Bom bunuh Diri yang terjadi di Gereja di
surabaya. Jawa Timur. Peristiwa tersebut sangat menghebohkan masyarakat di
seluruh Indonesia dan khususnya di Teluk Pakedai. Dan banyak para pakar
peneliti berasumsi bahwa peristiwa tersebut di pimpin oleh pihak-pihak teroris
yang ingin memecah belah antar pemeluk agama di Indonesia. Dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk meyakinkan kepada
msyarakat bahwa, peristiwa tersebut tidak akan sedikitpun menggoyahkan dan
melemahkan relasi antar pemeluk agama di Indonesia, maka dari itu perlu kita
tekankan lagi bahwa, peristiwa itu hanyalah settingan yang untuk mengadu domba
masyarakat indonesia terutama pemuka-pemuka agama dan pemeluk agama di
Indonesia.
Agama merupakan sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia serta lingkungannya.[1]
Keberagamaan merupakan kata dasar dari agama
yang berarti segenap kepercayaan kepada Tuhan. Beragama adalah menjalankan
syariat agama. Dan Keberagamaan adalah suatu adanya kesadaran diri dari
individu dalam menjalankan ajaran suatu agama yang di yakini. Di Indonesia sendri
berbagai macam keberagamaan yang ada di berbagai daerah sebagai pemersatu
bangsa dari berbagai suku dan agama yang berbeda beda.
Allah
SWT Berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujarat ayat 13 :
Artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujarat ayat
13).
Dari
penjelasan ayat diatas dapat kita ketahui bahwa keberagamaan itu merupakan
suatu bentuk yang unik dalam masyarakat. karena dengan keberagamaan kita dapat
mengetahui identitas-identitas dari agama yang berkembang tersebut, manfaat nya
adalah kita dapat saling mengenal dengan orang-orang yang berkeyakinan berbeda
dengan keyakinan yang kita yakini. [2]
Secara harfiah ada yang mendefinisikan agama sebagai suatu hubungan,
yakni suatu hubungan antara manusia dan yang diluar (di atas) manusia. Ada juga
yang berpandangan bahwa agama, bagian terjemahan dari relegion tersusun dari 2
kata, yakni artinya tidak dan gama artinya pergi, jadi agama artinya tidak
pergi. Adapula yang menyatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci.
Dalam bahasa sansekerta agama dapat berarti adalah tidak dan gama
berati kacau. Jadi agama adalah tidak kacau atau teratur. Arti lain agama
adalah yang mempunyai arti ganjaran, perhitungan kepatuhan dan lain-lain. Dalam
bahasa arab, kata ini mengandung arti menguasai, patuh, utang, balasan, dan
kebiasaan.[3]
Dari sisi lain, yakni dari fenomena keagamaannya, agama dijadikan
sebagai subjek dan kategorisasi yang real, yakni.
a.
Agama
sebagai doktrin, yang dikaji antara lain, apakah pemikiran dari keyakinan
relegius itu? Apakah yang diyakini sebagai kebenaran hakiki? Apakah makna
ajaran agama bagi para pemeluknya?.
b.
Tatanan
dan dinamika masyrakat yang dibentuk oleh agama. Kategori kedua ini untuk
melihat peran agama sebagai landasan terbentuknya suatu komunitas atau jamaah.
Sebagai suatu masyarakat, komunitas ini pun mempunyai tatanan struktural.
Bagaimanakah corak dan bentuk tatanan itu? Sejauh manakah tatanan tersebut
merupakan pantulan dari keharusan doktrin agama?
c.
Sikap
pemeluk agama terhadap doktrinnya.[4] Sekalipun
banyak yang mendefinisikan agama, belum pernah ada definisi yang memuaskan. Hal
ini disebabkan, barangkali, disamping para ahli tersebut memandang dari sudut
yang berlawanan, juga melihat atau memahami hanya sebagian atau satu dari
beberapa agama.
Dari pengertian dan definisi tentang
agama diatas penulis berasumsi bahwa agama
itu adalah suatu keyakinan dan tatanan serta peraturan yang dibentuk dan diciptakan
dengan alasan masing-masing. kenapa agama itu bisa ada di kalangan masyarkat
kita?. Karena agama itu adalah tatanan dalam kehidupan kita, banyak aturan-aturan
yang membahas tentang kehidupan kita, terutama di kitab sucinya, isi dari kitab
sucinya itu membahas tentang ketuhanan, kemanusiaan, alam dan lain-lain.
2. Relasi antar Pemeluk agama di provinsi-provinsi indoneia
Setelah
kita membicarakan keagamaan dalam koneks yang luas, pada bagian yang ke dua ini
penulis akan membawa para pembaca untuk memahami dan mengetahui keagamaan dalam
konteks yang khusus, dan saya selaku penulis tertarik untuk mengenalkan para
pembaca bagaiman mana proses relasi antar pemeluk agama di Teluk Pakedai, Provinsi Kalimantan Barat nah
jangan lewatkan setiap judul yang akan kita bahas daah artikel ini.
Hubungan
merupakan suatu penyesuaian diri manusia pada manusia yang lainnya atau pun
kelompok untuk mencapai apa yang diinginkan. Hubungan bisa terjadi apabila
adanya kepentingan-kepentingan baik bersifat privasi maupun kelompok didalam
masyarakat itu sendiri, faktor-faktor penyebab tejadinya hubungan adalah adanya
hubungan melalui faktor ekonomi, politik, dan lain-lain. Setiap akan
melaksanakan proses jual beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa semuanya itu
tidak lepas dari keterkaitan dan hubungan antar manusia itu sendiri.
Menurut
para ahli tentang pengertian hubungan:
1. Tulus Warsito hubungan merupakan
studi ntentang interaksi politik, baik dari dalam maupun dari luar.
2. Ishaq Rahman hubungan merupakan
ilmu yang di identik dengan hubungan antara masarakat, prmerintah dan manusia
lainnya.
Dari
pendapat 2 ahli tersebuut dapat penulis uraikan bahwa, apa yang dimaksud dari
para ahli tersebut tentang pengertian-pengertian yang telah dijeskannya, jadi
hubungan yang dimaksud adalah bagaiman interaksi kita kepada masyarakat yang
pernah kita temui, baik itu dari dalam Desa ataupun Kota. Bagaimana kah reaksi
kita ketika kita berinteraksi dengan orang-orang tersebut bisa berupa positif
mau bersifat negativ.
Teluk Pakedai merupakan salah satu kecamatan
yang berada di naungan Kab. Kubu Raya. Yang populasinya berjumlah 19..404 jiwa
(data tahun 2012) mepunyai luas lahan lebih kurang 29.190m yang berbatasan
dengan Sungai kakap,Batu Ampar, Laut Natuna, dan Kubu, yang mana kecematan ini
terletak disebuah pulau yang dikelilingi oleh sungai kapuas. Memiliki 14 desa,
dan 4 agama.
Agama
yang tercantum dan di anut oleh
masyarakat di Teluk Pakedai sangat lah beragam ada Islam, Kristiani, China, dan
Khatolik. Meskipun demikian kami tetap
menjaga kerukunan dan ketentraman di lingkunag Kec. Teluk Pakedai. Dan kami
saling menghargai satu sama lain, meskipun kami berbeda keyakinan, tapi
masyarakat di sana lebih memprioritaskan kerja sama dan saling toleransi. Oleh
sebab itu lah timbul kerukunan antar masyarakat di sana, yang saya ketahui
sampai saat ini tidak pernah terjadi konflik diantara kami, kecuali ada kesalah
pahaman tapi, bisa ditangan oleh masyarakat yang ada, dan tidak menimbulkan
konflik yang besar dan tidak berpanguruh terhadap keamanan dan ketentraman di
Kecamatan tersebut. karena kami saling
menghargai antar agama, baik itu dalam faktor ekonomi, budaya, politik, serta
keamanan, dan kami akan selalu menjaga toleransi antar pemeluk agama ini.
Agama
yang sangat dominan disana adalah agama Islam, meskipun Islam sangat dominan
kami selaku pemeluk ajaran Islam tetap menjunjung tinggi gotong royong dan
toleransi. Saya selaku penganut agama islam tidak pernah merasa di usik oleh
agama yang lainnya, kami selalu tenang dan merasa toleran dengan adanya
perbedaan agama ini, karena kami selalu menjaga silaturrahmi, ketentraman
daerah kami dan kami slalu bersama dalam menjaga keamanan di Kecamatan kami ini
baik itu lingkungan, jalan raya dan lain-lain.
Perlu
saudara ketahui bahwa Agama di Teluk Pakedai, yang paling dominan yaitu Islam,
bisa dikatakan islam yang ada di Kecamatan kami sekitar 70% dan 10% nya agama
Non-muslim, walupun agama Islam Yang sangat dominan tetapi kami tidak pernah
membeda-bedakan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya, kecuali dalam
aqidah dan keyakinan. Semua keberagamaan yang ada di Kecamatan ini sangat kami
hargai walaupun masih ada kesalah pahaman yang mungkin tidak saya ketahui, maka
dari itu perlu kite pelihara toleransi dan relasi antar pemeluk agama di Teluk
Pakedai.
Jadi,
interaksi dan hubungan antara pemluk agama di telok pakedai sampai saat ini
masih ok ok saja dan tidak perlu dikhawatikan lagi, tapi kami masih mewaspadai
propaganda-propaganda yang marak terjadi di blakangan ini yang ingin
menghancurkan dan memecah belah antar umat beragama, dan khusunya di teluk
pakedai.
C. Kesimpulan
Relasi antar keagamaan di Kecamatan Teluk pakedai dari
dulu hingga saat ini masih sangat membaur, dimana jika tidak ada relasi
toleransi antarpemeluk agama
disana, pasti tidak akan ada kenyamanan
dan ketentraman dalam masyarakat tersebut. Maka dari itu kami sangat menginginkan
dan memerlukan toleransi serta relasi antar pemeluk agama disana.
Adanya interaksi sosial maka akan terciptanya
keberagamaan dan ras yang kita inginkan. kenyamanan, ketentraman, keamanan
serta keindahan itulah yang kita inginkan. Hubungan Agama Islam
dengan agama non islam, semuanya kembali kepada kita jika kita tidak
ingin terjadi perpecahan maka hargailah pendapat dan kerja keras orang lain dan
jangan buat orang lain merasa terkucilkan apabila dekat dengan kita, peganglah
erat toleran dan hubungan antar pemeluk agama. karna itu sangat baik, buktinya
saja di Kecamatan kami hidup aman dan nyaman itu lah kita cari, ya meskipun
hidup didunia ini hanyalah sebentar, maka dari itulah mari kita manfaatkan
hidup yang sangat singkat ini utuk mencari bekal, dan melakukan hal-hal yang
positif serta kebaikan biar bisa berguna untuk diri kita dan orang lain. Dan mencari
bekal amal sholeh sebanyak-banyak nya untuk hidup kita kelak diakhirat nanti,
karna hidupadalah pilihan dimana setiap langkah kaki kita akan menentukan jalan
kita selanjutnya, jika jalan yang kita tuju baik maka hasilnya juga baik, dan
juga sebaliknya, jika jalan yang kita tuju buruk maka hasilnya juga akan buruk.
Maka dari itu pada saat ini dan detik ini, rubahlah diri
kita, hanya kita yang bisa mengubah diri kita untuk menjadi orang yanglebih
baik lagi. tentukan lah dan pilihlah jalan yang ingin kita capai, jangan
buang-buang waktu, karna waktu sangat singkat dan tidak akan kembali lagi.
Daftar Pustaka
Onghokham. 1993.Pluralisme
Agama dalam Perspektif Sejarah” dalam Th Sumartana Identitas Agama.Interfidei. Yogyakarta.
Muchtar
Adeng. 2004. Agama dan Keberagaman Dalam Konteks Perbandingan Agama.
Pustaka Setia. Bandung.
Taufik
Abdullah, ed. 1990.metodologi penelitian agama, Tiara Wacana,
Yogyakarta.
[1] Muchtar
Adeng. 2004. Agama dan Keberagaman Dalam Konteks Perbandingan Agama.
Pustaka Setia. Bandung.hal 20
[2]Onghokham, ”Pluralisme Agama
dalam Perspektif Sejarah” dalam Th Sumartana Identitas Agama (Yogyakarta: Dian/
Interfidei, 1993), hal 154
[3]
Ibid.Muchtar Adeng. Hal 26
[4] Taufik
Abdullah, ed, metodologi penelitian agama, Tiara Wacana, Yogyakarta,
1990, hlm. 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar